Mentari begitu terik, membakar kulit hingga ari-ari. Peluh bercampur debu, ditambah bau gosong bakaran kulit, begitu menusuk penciuman. Belum juga hilang dahaga, lelah kedua betis begitu terasa, memaksa untuk terus terjaga.
Langkah demi langkah, meski goyah kami takan menyerah. Hidup itu perjuangan, karena itu kami terus berjuang. Bersama-sama menebas dan menerabas segala semak keraguan, lintasi belantara kehidupan.
Kami lahir, tumbuh, dan berkembang.
No comments:
Post a Comment